Tetapi saat Cherrybelle datang, semua menjadi cair,” ujar Folber yang disambut tepuk tangan kesembilan personel Cherrybelle. Ya, Cherrybelle merupakan girlband pertama yang mengunjungi kantor baru Indopos sejak diresmikan Februari lalu. Dan Cherly cs punya kesan masingmasing terkait kedatangannya ke Indopos. ”Gedungnya masih baru, dekorasinya modern, bagus,” ujar Steffy. ”Pas datang, orangnya ramah-ramah,” sahut Angel.
Sementara Felly punya ketertarikan tersendiri pada dunia jurnalistik. Makanya, saat Folber menjelaskan sistem kerja redaksi Indopos, dia serius menyimak. ”Aku sangat tertarik ke kantor media cetak, karena sering ke media-media,” kata Felly antusias. Antusiasme yang sama tampak saat dia dan kedelapan temannya bercerita tentang Crush, film kedua setelah Love is You pada 2011.
Awalnya, film itu berjudul Diam Diam Suka, tetapi akhirnya diganti agar lebih catchy. ”Kalau Diam Diam Suka susah ngomongnya,” ungkap Produser Eksekutif Brainstrom Inc Irving Artemas. ”Kita nggak mau (judul filmnya) dikait-kaitkan dengan lagu Cherrybelle terus,” tambah Cherly. Bukan sekadar menghibur, Crush diakui Irving sangat inspiratif. Ceritanya tentang petualangan Cherrybelle setelah terkenal dan menghadapi berbagai persoalan, termasuk hengkangnya Anisa yang kini digantikan Novi.
Tetapi berkat kerja keras, Cherrybelle mampu membuktikan eksistensinya lewat berbagai karya. ”Kami ingin menginspirasi anak muda di Indonesia. Harus ada yang didapat dari film ini. Pesannya, kalau menginginkan sesuatu harus bekerja keras dan dilakukan dari hati,” tutur Irving. Pengambilan gambar film itu dilakukan di Jakarta dan Melbourne, Australia. Nah, saat di Melbourne lah bagian tersulit selama syuting. Bukan hanya lamanya mengurus perizinan, mereka pun harus menghadapi cuaca yang ekstrim.
”Pada saat kita di Melbourne, kita berusaha tahan banting. Suatu hari kita harus syuting di ‘empat musim’ dan itu di luar prediksi kita. Tapi buat kami ini tantangan yang seru,” terang Kezia. Selain Cherrybelle, film itu dibintangi Indro Warkop, Farhan, dan Yuanita Christani. Tiga penari profesional Australia pun ikut ambil bagian. Selain Indonesia, rencananya film itu juga akan ditayangkan di Melbourne dan Sydney pada akhir April. ”Jadi ada subtitle-nya,” ucap Irving. (ash)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar